DHCP server merupakan server yang memberikan alamat IP kepada pengguna secara otomatis. Variasi IP yang digunakan dapat berupa pembatasan pada range tertentu atau pada MAC address tertentu. Server DHCP dapat digunakan dalam banyak hal, terutama untuk fasilitas yang digunakan untuk umum, seperti hotspot gratis di Cafe.
Untuk keterangan dan konfigurasinya, dapat dilihat dibawah ini :ddns-updates off; //digunakan untuk melakukan update pada DNS server
option T150 code 150 = string; //bagian dari program DHCP Server
deny client-updates; //melarang client melakukan update secara otomatis ke server
one-lease-per-client false; //jika dibuat enable, maka server secara otomatis membebaskan leases lainnya
allow bootp; //melakukan respon terhadap query bootp
ddns-update-style none; //klien tidak melakukan update style saat terkoneksi
option domain-name “example.org”; //klien menggunakan acuan domain name tersebut
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org; //acuan server domain
default-lease-time 600; //least time minimal sebuah alamat IP sebelum bisa digantikan
max-lease-time 7200; //least time maksimal sebuah alamat IP sebelum bisa digantikan
authoritative; //jika bukan setting ini, maka klien tidak mampu mendapatkan alamat IP sampai waktu lease yang ditentukan telah habis setelah merubah subnet. Hal ini dapat menyebabkan waktu yang sangat panjang
log-facility local7; //digunakan untuk menyimpan log file dari dhcp server. Memerlukan setting tersendiri
#Beberapa contoh konfigurasi di dhcp server (untuk aktivasi, cukup buang tanda “#”)
#Konfigurasi subnet sederhana
#subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.254.239.10 10.254.239.20;
# option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;
#}
# Memperbolehkan klien BOOTP untuk mendapatkan pengalamatan secara dinamis. Tidak direkomendasikan.
#subnet 10.254.239.32 netmask 255.255.255.224 {
# range dynamic-bootp 10.254.239.40 10.254.239.60;
# option broadcast-address 10.254.239.31;
# option routers rtr-239-32-1.example.org;
#}
# Melakukan konfigurasi berbeda untuk subnet tertentu.
# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name “internal.example.org”;
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
# Konfigurasi yang digunakan secara spesifik untuk host tertentu
#host passacaglia {
# hardware ethernet 0:0:c0:5d:bd:95;
# filename “vmunix.passacaglia”;
# server-name “toccata.fugue.com”;
#}
#host fantasia {
# hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
# fixed-address fantasia.fugue.com;
#}
#Anda dapat mendeklarasikan sebuah kelas klien dan kemudian melakukan alokasi alamat. Contoh dibawah ini menunjukkan sebuah kasus di mana semua klien dalam kelas tertentu mendapatkan alamat di 10.17.224/24 subnet, dan semua klien lain mendapatkan alamat di 10.0.29/24 subnet. Selain itu juga dapat dibuat allow dan deny pada network tertentu.
#class “foo” {
# match if substring (option vendor-class-identifier, 0, 4) = “SUNW”;
#}
#shared-network 224-29 {
# subnet 10.17.224.0 netmask 255.255.255.0 {
# option routers rtr-224.example.org;
# }
# subnet 10.0.29.0 netmask 255.255.255.0 {
# option routers rtr-29.example.org;
# }
# pool {
# allow members of “foo”;
# range 10.17.224.10 10.17.224.250;
# }
# pool {
# deny members of “foo”;
# range 10.0.29.10 10.0.29.230;
# }
#}
## Contoh konfigurasi yang digunakan oleh penulis ##
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
interface eth1;
range 192.168.2.2 192.168.2.20;
default-lease-time 6000;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.2.255;
option time-offset -3600;
}
host win2003serv {
hardware ethernet 00:02:44:1B:32:6B;
fixed-address 192.168.2.3;
default-lease-time 6000;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.2.255;
option time-offset -3600;
}
host debian2 {
hardware ethernet 00:e0:4c:df:14:56;
fixed-address 192.168.1.3;
default-lease-time 6000;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option time-offset -3600;
}
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
interface eth0;
range 192.168.1.2 192.168.1.20;
default-lease-time 6000;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option time-offset -3600;}
Categories:
Bacaan Umum